Jumat, 16 November 2012

PROSEDUR PENANGANAN KEADAAN DARURAT

PROPEKEDA

Perencanaan Penanganan Keadaan Darurat
  • Departemen K3LL melakukan identifikasi terhadap potensi keadaan darurat yang ada, tuangkan dalam form daftar potensi keadaan darurat.

  • Buat rencana pengendalian terhadap potensi keadaan darurat yang ada dengan metode dokumentasi berupa pembuatan Standar Keadaan Darurat , nomor telepon penting, struktur organisasi keadaan darurat, tugas dan tanggung jawab team penanggulangan keadaan darurat dan standar penyimpanan tabung gas bertekanan.
  • Sosialisasikan standar keadaan darurat untuk memastikan setiap karyawan mengetahui tatacara penanganan keadaan darurat.
  • Lakukan uji coba penanganan keadaan darurat sesuai jadwal uji coba (dua kali dalam satu tahun) dibawah koordinasi koordinator team penanggulangan. Tuangkan evaluasinya dalam form Evaluasi uji coba penanganan keadaan darurat.
  • Simpan semua record ujicoba sesuai prosedur pengendalian catatan.
Penanganan Keadaan Darurat
  • Setiap karyawan yang mengetahui adanya keadaan darurat harus melaporkannya kepada team penanganan keadaan darurat.
  • Team penanggulangan keadaan darurat bertanggungjawab menangani keadaan darurat yang ada. Untuk keadaan darurat kebakaran, penggunaan alat pemadam mengikuti standar penggunaan APAR dan standar penggunaan APAB.
  • Jika keadaan darurat tidak dapat ditangani oleh team penanggulangan keadaan darurat, maka koordinator team harus segera menghubungi pihak luar yang terkait untuk meminta bantuan
  • Setelah keadaan terkendali, koordinator team bertanggungjawab melakukan koordinasi investigasi bersama Management Representatif dan kepala departemen terkait maksimal 2 X 24 jam.
  • Lakukan aktivitas pemulihan keadaan segera setelah keadaan terkendali
  • Simpan semua record investigasi sesuai prosedur pengendalian catatan

Pengendalian Peralatan Keadaan Darurat
  • Departemen K3LL bertanggungjawab mengidentifikasi semua peralatan keadaan darurat, tuangkan dalam form daftar peralatan keadaan darurat.
  • Departemen K3LL bertanggungjawab untuk memastikan peralatan keadaan darurat dalam kondisi baik dan siap pakai, untuk kepentingan ini, lakukan inspeksi peralatan keadaan darurat, gunakan form check list APAR, check list kotak P3K, dan check list box alarm system.

DOKUMEN TERKAIT
Nil
CATATAN TERKAIT
  • Daftar Potensi Keadaan Darurat
  • Daftar nomor Telepon Penting
  • Standar Penyimpanan Tabung Gas Bertekanan
  • Struktur Organisasi Tim Tanggap Darurat
  • Tugas dan Tanggung Jawab Tim Tanggap Darurat
  • Jadwal Uji Coba Keadaan Darurat
  • Evaluasi Ujicoba Keadaan Darurat
  • Laporan Investigasi Keadaan Darurat
  • Daftar Peralatan Keadaan Darurat
  • Check List APAR
  • Check List Kotak P3K
  • Check List Box Alarm System
  • Standar Tanggap Darurat Kebakaran
  • Standar Tanggap Darurat Gempa Bumi
  • Standar Tanggap Darurat Terkena Bahan Kimia
  • Standar Tanggap Darurat Evakuasi
  • Standar Penggunaan APAR
Standar Penggunaan APAB

Kamis, 08 November 2012

INSOMNIA


Tips Mengatasi Susah Tidur (Insomnia)

Susah tidur Atau insomnia dapat menyebabkan rasa frustasi bagi yang mengalaminya. Jika hal ini terjadi secara berlarut-larut dapat mengakibatkan gangguan kesehatan baik fisik dan mental.
Penyebab susah tidur pada setiap orang bisa berbeda-beda tetapi menurut penelitian stres akibat pekerjaan dan masalah keuangan lebih banyak membuat orang susah tidur.

Berikut ini cara-cara mengatasi susah tidur :
  • Berhentilah merasa cemas. Mengkhawatirkan berbagai masalah yang dihadapi setiap hari hanya akan membuat susah memejamkan mata.
  • Hindari berolahraga 2 jam sebelum tidur. Berolahraga sebelum tidur akan mengurangi rasa rileks
  • Makan makanan yang cukup. Makan yang terlalu banyak akan membuat susah bernapas saat tidur. Kurang makan membuat kita mudah terbangun karena lapar.
  • Hindari minuman yang merangsang dan rokok. Jangan mengkonsumsi kafein (kopi) setelah sore hari. Hindari alkohol dan rokok apalagi menjelang sebelum tidur.
  • Ciptakan zona nyaman untuk tidur. Zona nyaman untuk tidur disesuaikan dengan kebutuhan seperti cahaya lampu yang remang-remang, suasana yang tenang, bau kamar yang wangi dengan zat-zat aromaterapi, kasur dan bantal yang empuk, suhu kamar yang sejuk dan lain-lain.
  • Minum sedikit air sebelum tidur. Meminum air yang banyak sebelum tidur akan membuat kebelet untuk buang air kecil sehingga akan mudah terbangun.
  • Tidurlah pada saat jam tidur. Tidur yang berkepanjangan pada waktu yang bukan jam tidur akan mengganggu pola tidur.
  • Lalukan relaksasi sebelum tidur. Bisa dengan mandi air hangat, mencium aroma terapi, dan pemijatan. Atau dengan cara sederhana yaitu dengan posisi terlentang lalukan relaksasi sambil memejamkan mata rasakan udara masuk ke dalam tubuh melalui telapak kaki kemudian menjalar ke kepala.
Tidur yang cukup dan berkualitas akan membuat badan terasa segar dan tidak capai. Tidur yang berkualitas tidak diukur dari lamanya tidur tetapi dari perubahan badan yang menjadi segar.

Thank you.
Semoga bermanfaat
Regards
Mr.Sudy

TRIAGE

Triage

Jika kita berkunjung ke UGD atau IRD suatu rumah sakit sering kita jumpai istilah tiage (baca : trias) yang berasal dari bahasa Perancis.
Triage adalah pengelompokan korban/pasien berdasarkan berat ringannya trauma atau penyakit serta kecepatan penanganan atau pemindahan.
Tujuan : Dapat menangani korban/pasien dengan cepat, cermat dan tepat sesuai dengan sumber daya yang ada
Macam-macam korban :
  • Korban masal : lebih dari 1 orang harus ditolong lebih dari 1 penolong, bukan bencana
  • Korban bencana : korban lebih besar dari korban masal
Prinsip-prinsip triage :
“Time Saving is Life Saving (respon time diusahakan sependek mungkin), The Right Patient, to The Right Place at The Right Time serta melakukan yang terbaik untuk jumlah terbanyak” dengan seleksi korban berdasarkan :

  • Ancaman jiwa mematikan dalam hitungan menit
  • Dapat mati dalam hitungan jam
  • Trauma ringan
  • Sudah meninggal
Dari yang hidup dibuat prioritas
Prioritas : penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan dan pemindahan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul
Tingkat prioritas :
  • Prioritas I (prioritas tertinggi) warna merah untuk berat dan biru untuk sangat berat. Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu resusitasi dan tindakan bedah segera, mempunyai kesempatan hidup yang besar. Penanganan dan pemindahan bersifat segera yaitu gangguan pada jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi. Contohnya sumbatan jalan nafas, tension pneumothorak, syok hemoragik, luka terpotong pada tangan dan kaki, combutio (luka bakar) tingkat II dan III > 25%
  • Prioritas II (medium) warna kuning. Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat jangan terlambat. Contoh: patah tulang besar, combutio (luka bakar) tingkat II dan III < 25 %, trauma thorak/abdomen, laserasi luas, trauma bola mata.
  • Prioritas III(rendah) warna hijau. Perlu penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu segera. Penanganan dan pemindahan bersifat terakhir. Contoh luka superficial, luka-luka ringan
  • Prioritas 0 warna Hitam. Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat parah. Hanya perlu terapi suportif. Contoh henti jantung kritis, trauma kepala kritis.
Penilaian dalam triage
  • Primary survey (A,B,C) untuk menghasilkan prioritas I dan seterusnya
  • Secondary survey (Head to Toe) untuk menghasilkan prioritas I, II, III,0 dan selanjutnya
  • Monitoring korban akan kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan pada A, B, C, derajat kesadaran dan tanda vital lainnya.
  • Perubahan prioritas karena perubahan kondisi korban
Perencanaan triage
  • Persiapan sebelum bencana
  • Pengorganisasian personal (bentuk tim triage)
  • Pengorganisasian ruang/tempat
  • Pengorganisasian sarana/peralatan
  • Pengorganisasian suplai
  • pelatihan
  • komunikasi
Pemimpin triage
Hanya melakukan :
  • Primary survey
  • Menentukan prioritas
  • Menentukan pertolongan yang harus diberikan
Keputusan triage harus dihargai. Diskusi setelah tindakan. Hindari untuk tidak memutuskan sesuatu. Pemimpin triage tidak harus dokter, perawat pun bisa atau orang yang terlatih tergantung sumber daya manusia di tempat kejadian.
Tim triage
  • Bertanggung jawab
  • Mencegah kerusakan berlanjut atau semakin parah
  • Pilah dan pilih korban
  • Memberi perlindungan kepada korban.
Dokumentasi/rekam medis triage
  • Informasi dasar : nama, umur, jenis kelamin, cedera, penyebab cedera, pertolongan pertama yang telah diberikan
  • Tanda-tanda vital : tensi, nadi, respirasi, kesadaran
  • Diagnosis singkat tapi lengkap
  • Kategori triage
  • Urutan tindakan preoperatif secara lengkap
Perhatian :
  • Jika fasilitas kurang memadai maka lebih diutamakan yang potensial selamat. Contoh : jika korban label merah lebih potensial selamat maka label biru dapat berubah menjadi label hitam
  • Dalam keadaan bencana, lebih baik memberi bantuan lebih daripada kurang
  • Pikirkan kemungkinan yang paling buruk sehingga dapat mempersiapkan lebih baik.
Gambar skema triage lapangan :


clip_image003
Gambar Skema triage rumah sakit


clip_image001

KONSEP-KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KONSEP-KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

I. Defenisi
Keparawatan gawat darurat adalah pelayanan profesioanal keperawatan yang di berikan pada pasien dengan kebutuhan urgen dan kritis. Namun UGD dan klinik kedaruratan sering di gunakan untuk masalah yang tidak urgen. Yang kemudian filosopi tentang keperawatan gawat darurat menjadi luas, kedaruratan yaitu apapun yang di alami pasien atau keluarga harus di pertimbangkan sebagai hedaruratan
II. Sistem Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan gawat darurat tidak hanya memberikan pelayanan untuk mengatasi kondisi kedaruratan yang di alami pasien tetapi juga memberikan asukan keperawatan untuk mengatasi kecemasan pasien dan keluarga.
Sistem pelayana bersifat darurat sehingga perawat dan tenaga medis lainnya harus memiliki kemampuan, keterampilan, tehnik serta ilmu pengetahuan yang tinggi dalam memberikan pertolongan kedaruratan kepeda pesien.
III. Triage Dalam Keperawatan Gawat Darurat
Yaitu skenario pertolongan yang akan di berikan sesudah fase keadaan pasien. Pasien-pasien yang terancam hidupnya harus di beri prioritas utama. Triage dalam keperawatan gawat derurat di gunakan untuk mengklasifikasian keperahan penyakit atau cidera dan menetapkan prioritas kebutuhan penggunaan petugas perawatan kesehatan yang efisien dan sumber-sumbernya.
Standart waktu yang di perlukan untuk melakukan triase adalah 2-5 menit untuk orang dewasa dan 7 menit untuk pasien anak-anak.
Triase di lakukan oleh perawat yang profesional (RN) yang sudah terlatih dalam prinsip triase, pengalaman bekerja minimal 6 bulan di bagian UGD, dan memiliki kualisifikasi:
- Menunjukkan kompetensi kegawat daruratan
- Sertifikasi ATLS, ACLS, PALS, ENPC
- Lulus Trauma Nurse Core Currikulum (TNCC)
- Pengetahuan tentang kebijakan intradepartemen
- Keterampilan pengkajian yang tepat, dll
IV. Sistem Triase
• Spot check
25% UGD menggunakan sistem ini, perawat mengkaji dan mengklasifikasikan pasien dalam waktu 2-3 menit. Sisten ini memungkinkan identifikasi segera.
• Komprehensif
Merupakan triase dasar yang standart di gunakan. Dan di dukung oleh ENA (Emergenci Nurse Association) meliputi:
• A (Airway)
• B (Breathing)
• C (Circulation)
• D (Dissability of Neurity)
• E ( Ekspose)
• F (Full-set of Vital sign)
• Pulse Oximetry
• Trise two-tier
Sistenm ini memetluhan orang kedua yang bertindak sebagai penolong kedua yang bertugas mensortirpasien untuk di lakukan pengkajian lebih rinci.
• Triase Expanded
Sistem ini dapat di tambahkan ke sistem komprohensif dan two-tier mencakup protokol penanganan:
1. Pertolongan pertama (bidai, kompres, rawat luka)
2. Pemeriksaan diagnostik
3. Pemberian obat
4. Tes lab (Darah, KGD, Urinalisis, dll)
• Triase Bedside
Pasien dalam sistem ini tidak di klasifikasikan triasenya, langsung di tangani oleh perawat yang bertugas, cepat tanpa perlu menunggu antri.
V. KATEGORI/ KLASIFIKASI TRIAS
61% menggunakan 4 kategori pengambilan keputusan yaitu dengan menggunakan warna hartu/status sebagai tanda klasifikasi yaitu Merah (Emergen), kuning (Urgen), hijau (non Urgen), hitam (Expectant)
VI. Merah (Emergent)
Yaitu korban-korban yang membutuhkan stabilisasi segera. Yaitu kondisi yang mengancam kehidupan dan memerlukan perhatian segera.
Contoh:
- Syok oleh berbagai kausa
- Gangguan pernapasan
- Trauma kepala dengan pupil anisokor
- Perdarahan eksternal masif
VII. Kuning (Urgent)
Yaitu korban yang memerlukan pengawasan ketat, tetapi perawatan dapat di tunda sementara. Kondisi yang merupakan masalah medisyang disignifikan dan memerlukan penata laksanaan sesegera mungkin. Tanda-tanda fital klien ini masih stabil.
Contoh
• Fraktur multiple
• Fraktur femur/pelvis
• Korban dengan resiko syok (korban dengan gangguan jantung, trauma, obdomen berat)
• Luka bakar luas
• Gangguan kesadaran/trauma kepala
• Korban dengan status yang tidak jelas.
Semua korban dengan kategori ini harus di berikan infus, pengawasan ketat terhadap kemungkinan timbulnya komplikasi dan berikan perawatan sesegera mungkin.
VIII. Hijau (Non urgent)
Yaitu kelompok korban yang tidak memerlukan pengobatan atau pemberian pengobatan dapat di tunda. Penyakit atau cidera minor
Contoh
- Fektur minor
- Luka minor
- Luka bakar minor
IX. Hitam (Expectant)
Korban yang meninggal bunia atau yang berpotensi untuk meninggal dunia
- 6% memakai sistem empat kelas yaitu
1. Kelas1: kritis (mengancam jiwa, ekstremitas, penglihatan atau tindakan segera)
2. Kelas ii: Akut (terdapat perubahan yang signifikan, tindakan segera mungkin)
3. Kelas iii: Urgent (signifikan, tikdakan pada waktu yang tepat)
4. Kelas iv: Non Urgent (tidak terdapat resiko yang perlu segera di tangani)
- 10% digunakan sistem 5 tingkat yaitu
Tingkat contoh
1 Kritis Segera Henti jantung
2 Tidak stabil 5-15 menit Fraktur mayor
3 Potensial tidak stabil 30-60 menit Nyeri abdomen
4 Stabil 1-2 jam Sinusitis
5 Rutin 4 jam Pengangkatan jahitan
X. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat
Penghajian (PQRST)
- Provokes (pemicu)
- Quality (kualitas)
- Radiation (penyebaran)
- Severity (intensitas)
- Time (waktu)
- Treatment (penanganan)
Ditambah dengan riwayat alergi, obat-obatan terahir, imunisasi, haid terahir,setekah itu baru diklasifikasikan.
Tipsord-Klinkhammer dan Adreoni menganjurkan OLD CART
- Onset of system (awitan gejala)
- Location of Problem (lokasi masalah)
- Duration of Symptoms (karakteristik gejala yang di rasakan)
- Aggraviting Factor (faktor yang memperberat)
- Relieving Factors (faktor yang meringankan)
- Treatment ( penanganan sebekumnya)
XI. Pertimbangan Pengambilan Keputusan Triase
Menurut standart ENA (1999)
- Kebutuhan fisik
- Tumbuh kembang
- Psikososial
- Akses klien dalam institusi pelayanan kes
- Alur pasien dalam kedaruratan
XII. Alur Pasien UGD
- Pastikan keluhan klien (cocokkan apa yang perawat lihat)
- Kaji segera yang penting (HR,jika ada luka dep dengan segera)
- Kaji berdasarkan ABCD
- Kaji awitan yang baru timbul
- Pantau: setiap gejala cendrung berulang atau intensitas meningkat
- Setiap gejala yang di sertai pebahan pasti lainnya
- Kemunduran secara progresif
- Usia
- Awitan
- Misteri
- Kaharusak pasien berbaring
- Kontrol yang ketat
XIII. Diagnosa
Diagnosa keperawatan gawat darurat adalah masakah potensial dan aktual. Tetapi perawat tetap harus mengkaji pasien secara berkala karena kondisi pasien dapat berubah terus-menerus. Diagnosa keperawatan bisa berubah atau bertambah setiap waktu.
XIV. Intervensi/ Implementasi
Intervensi yang di lakukan sesuai dengan pengkajian dan di agnosa yang sesuai dengan keadaan pasien dan harus di laksanakan berdasarkan skal prioritas. Prioritas di tegakkan sesuai dengan tujuan umum dari penata laksanaan kedaruratan yaitu untuk mempertahankan hidup, mencegah keadaan yang memburuk sebelum penanganan yang pasti. Prioritas di tentukan oleh ancaman terhadap kehidupan pasien. Kondisi yang mengganggu fungsi fisiologis vitallebih di utamakan dari pada kondisi luar pasien. Luka di wajah, leher dan dada yang mengganggupertnapasan biasanya merupakan prioritas tinggi.
XV. Prinsip Penatalaksanaan Keperawartan Gawat Darurat
• Memelihara jalan nafas dan menyediakan ventilasi yang adekuat, melakukan resusitasi pada saat dibutuhkan. Kaji cedera dan obstruksi jalan nafas.
• Kontrol pendarahan dan konsekuensinya.
• Evaluasi dan pemulihan curah jantung
• Mencegah dan menangani syok, memelihara sirkulasi
• Mendapatkan pemeriksaan fisik secara terus menerus, keadaan cedera atau penyakit yang serius dari pasien tidak statis
• Menentukan apakah pasien dapat mengikuti perintah, evaluasi, ukuran dan aktivitas pupil dan respon motoriknya.
• Mulai pantau EKG, jika diperlukan
• Lakukan penatalaksanaan jika ada dugaan fraktur cervikal dengan cedera kepala
• Melindungi luka dengan balutan steril
• Periksa apakah pasien menggunakan kewaspadaan medik atau identitas mengenai alergi dan masalah kesehatan lain.
• Mulai mengisi alur tanda vital, TD dan status neurologik untuk mendapatkan petunjuk dalam mengambil keputusan,
XVI. Evaluasi
Setelah mendapat pertolongan adekuat, vital signdievaluasi secara berkala, setelah itu konsulkan dengan dokteratau bagian diagnostik untuk prosedur berikutnya, jika kondisi mulai stabil pindahkan keruangan yang sesuai.
 
By : Sudi Frando H.S.Km

PROSEDUR PENANGANAN DARURAT

  PROSEDUR PENANGANAN DARURAT

A.   Pengertian
Keadaan darurat adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (Definisi bencana menurut UU No. 24 tahun 2007).
 
B.   Prosedur
  1. Hentikan semua pekerjaan, matikan semua peralatan yang menggunakan arus listrik, kompor masak atau sumber api lainnya. 
  2. Selamatkan barang-barang berharga anda termasuk dokumen-dokumen penting lainnya, jangan membawa barang yang berat selama evakuasi. 
  3. Kunci lemari besi atau brangkas.
  4. Pada saat anda keluar, tutup pintu kantor  agar asap tidak menyebar “ tetapi jangan dikunci ” dan segera tinggalkan, serta cari jalan keluar. 
  5. Berjalan dengan tenang, jangan berlari dan panik saat meninggalkan kantor atau mess, jika pandangan terasa gelap, mendekatlah ke dinding, sambil bergerak maju mencari jalan keluar yang terdekat. 
  6. Karyawan yang ditugaskan sebagai TeamEvakuasi jangan meninggalkan kantor atau mess sebelum memastikan bahwa tidak seseorang pun tertinggal dikantor, toilet, gudang dan kamar. 
  7. Semua karyawan diminta untuk ikut membantu menanggulangi semua kemungkinan yang dapat merugikankantor. 
  8. Tetap berkumpul di Evacuation Point sampai situasi aman.
  9. Petugas tehnisi gedung/pejabat lain, menginformasikan ke Kasubbag Umum atau Kabag TU.
  10. Kasubbag Umum usahakan mendapat persetujuan Kabag TU.
  11. Kabag TU mengambil langkah pengendalian selanjutnya.
  12. Secara berkala petugas gedung memeriksa peralatan penanganan kondisi darurat dan mengurus laporan kondisi peralatan.

Jumat, 29 Juni 2012

"Snake Bite".(Pertolongan disengat Ular berbisa).

Ketika digigit ular kebanyakan orang selalu panik dan dicekam rasa takut. Sebenarnya, tidak perlu demikian, asal mengetahui ciri ular dan cara penanganannya..



Perlu diketahui ular yang berbisa tinggi dan mematikan memiliki tipe gigi Proteroglypha dan Solenoglypha. Jika manusia tergigit kelompok ular ini, prinsipnya adalah segera mengeluarkan bisa keluar dari tubuh, hambat  laju racun ke jantung serta  secepat mungkin mendapatkan pertolongan pertama yang tepat dan benar.
Jika tidak tertolong dan salah penanganan akan berakibat cukup fatal yaitu kematian. Jika tertolong, biasanya akan meninggalkan cacat atau bekas pada gigitan. Sebenarnya, jumlah dan jenis ular berbisa tinggi lebih sedikit dibanding kelompok yang lain, kecuali semua jenis ular laut yang berbisa tinggi dan sangat mematikan.
Nah, dari hasil perbincangan TNOL dengan komunitas Sioux, sebaiknya tips ini perlu diketahui untuk membedakan ciri  ular berbisa dan tidak. Dan, seperti apa penanganan awal  yang dapat dilakukan di lokasi kejadian, jika sewaktu-waktu hal ini menimpa Anda.
Perbedaan ular berbisa tinggi dan rendah

 Jika kita mengamati dengan teliti, ada beberapa hal yang dapat membedakan ular yang berbisa tinggi dan berbisa rendah. Namun, beberapa ciri berikut masih belum secara tepat menunjukkan tingkatan bisa ular, sehingga perlu pengamatan dan penelitian lebih lanjut.
Ular berbisa rendah
- Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif
- Beraktifitas pada siang hari (diurnal)
- Membunuh mangsanya dengan membelit
- Bentuk kepalanya bulat  telur (oval)
- Tidak memiliki taring bisa
- Gigitannya tidak mematikan
- Setelah menggigit langsung lari
Ular berbisa tinggi
- Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya diri
- Beraktifitas pada malam hari (nocturnal)
- Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa
- Bentuk kepalanya cenderung segitiga sempurna
- Memiliki taring bisa, racun mematikan
- Kanibal
- Setelah menggigit, masih tinggal ditempat
Pengecualian
Berikut ini yang tidak sesuai dengan ketentuan
- berbisa tinggi, tetapi kepalanya oval (bulat telur), agresif, keluar siang, malam :
1. Ular King Kobra - Ophiophagus hannah
2. Ular Kobra Naja naja sputratix
- berbisa tinggi, tetapi kepala oval, gerakan tenang
3. Ular weling - Bungarus candidus
4. Ular welang - Bungarus fasciatus
5. Ular picung/pudak seruni
6. Semua jenis ular laut
- tidak berbisa, keluar malam hari, gerakan lamban
7. Semua jenis ular phyton dan ular boa
8. Ular Pelangi - Xenopeltis unicolor
Penanganan Pertama Gigitan Ular

Orang menganggap semua ular berbahaya, dan bila bertemu akan berusaha membunuhnya. Sebenarnya tidak seperti  itu.  Terlebih jika tergigit ular, biasanya melakukan penanganan gigitan yang berlebihan. Akibatnya, cukup fatal serta merugikan manusia sendiri.  Demikian pula, jika penanganan efek gigitan ular berbisa tinggi dilakukan dengan lambat dan salah, maka dapat menyebabkan dampak yang fatal bagi korban.
Efek gigitan racun ular ke tubuh manusia selain ditentukan oleh kadar bisa/racun itu sendiri juga dipengaruhi dari daya tahan tubuh manusia yang digigit. Semakin baik “pertahanan” alami atau antibody yang dimiliki, dan semakin sehat metabolisme tubuh manusia, efek gigitan akan berkurang rasanya. Jika, dibandingkan dengan korban yang memiliki imunitas redah atau sedang dalam kondisi tidak fit karena capek atau sakit

Prinsipnya, walau pun digigit ular, JANGAN TERGESA MEMBUNUH ular tersebut.
JIKA TERGIGIT ULAR !!!
Satu JANGAN PANIK !
Dua Amankan posisi penolong dan korban. Terutama dari bahaya lain seperti gigitan ular itu “lagi”, lokasi yang curam, dll. Jika diri sendiri yang tergigit, ambil posisi yang aman, jauhi ular.
Tiga Imobilisasi pasien dan Lakukan pembalutan elastic di atas luka gigitan untuk menghentikan dan memperlambat laju bisa menuju ke jantung.
Empat Tenangkan korban, jangan banyak melakukan  aktifitas/gerakan yang menguras tenaga dan mempercepat detak jantung
Lima Kenali ular yang menggigit (LANGKAH VITAL dan PENTING !)
Jika dapat mengenali ular, sesuaikan tindakan pertolongan sesuai dengan karakter efek bisa nya terhadap manusia.
Ingat perbedaan berbisa rendah dan berbisa tinggi ! ....dan yang utama.....Jika luka gigitan terdapat dua titik yang nyata, berarti berbisa tinggi. Jika luka gigitan membentuk huruf U dengan jumlah luka banyak berarti tidak berbisa
Jika tidak dapat mengenali jenis ular, anggap bahwa itu ular yang berbisa tinggi dan mematikan. Selanjutnya, usahakan untuk menghafalkan ciri – ciri ular itu dan jika perlu, bunuh ular tersebut untuk di bawa ke bagian medis .
“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”
Enam Lakukan tindakan pertolongan pertama
Penanganan gigitan ular tidak berbisa

Hanya akan menimbulkan luka sobek atau luka lecet dan gatal.
⇒ Lepaskan pembalut elastis
⇒ Cuci luka dengan air dan sabun atau pembersih luka (Revanol)
⇒ Beri obat antiseptik.
⇒ Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering
⇒ Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............
Penanganan gigitan ular berbisa menengah
Akan mengakibatkan pembengkakan pada daerah sekitar luka, perubahan warna, dan jika kondisi tubuh tidak fit, akan terasa demam panas – dingin sekitar 2 - 7 hari.
⇒ Lepaskan pembalut
⇒ Cuci luka dengan pembersih luka yang ada (revanol)
⇒ Beri antiseptik
⇒ Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering
⇒ Usahakan korban beristirahat sebentar
⇒ Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi
⇒ Beri vitamin tambahan
⇒ Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............
Bila tergigit ular jenis raksasa, ular pyhton
Mengakibatkan pendarahan terbuka dan luka sobek.
⇒ Posisikan bagian luka di atas dari posisi jantung untuk mencegah pendarahan, lebih baik dalam posisi berbaring
⇒ Hentikan Pendarahan ! dengan melakukan prosedur penanganan pendarahan terbuka atau dapat pula dengan teknik torniquet.
⇒ Istirahatkan dan tenangkan korban
⇒ Upayakan untuk evakuasi ke rumah sakit dengan tetap memperhatikan pendarahan agar tidak terbuka lagi.
⇒ Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi
⇒ Beri vitamin tambahan
Ingat ! - ular ini tidak beracun tetapi akan tetap berbahaya jika korban kehilangan banyak darah.
- saat melepas gigitan dari korban, jangan paksakan dengan menarik kepala ular, tapi mulut harus dibuka ! Perhatikan juga belitan ular.
- tidak perlu membunuh ular jenis ini kecuali
Bila tergigit ular yang berbisa tinggi
Efeknya berbeda beda sesuai jenis racun yang terkandung di dalam bisa ular.
Efek gigitan pada umumnya :
o Pembengkakan pada luka, diikuti perubahan warna
o Rasa sakit di seluruh persendian tubuh
o Mulut terasa kering
o Pusing, mata berkunang - kunang
o Demam, menggigil
o Efek lanjutan akan muntah, lambung dan liver (hati) terasa sakit, pinggang terasa pegal, akibat dari usaha ginjal membersihkan darah.
Penanganan jika tergigit dengan efek di atas:
  Posisikan bagian yang terluka lebih rendah dari posisi jantung
⇒ Ikat diatas luka sampai berkerut. Setiap 10 menit, kendorkan 1 menit
⇒ Buat luka baru dengan kedalaman sekitar 1 cm dengan pisau, cutter, silet (yang disterilkan atau tidak, tergantung situasi). Buat luka pada mulai dari bagian atas, melalui lubang luka akibat taring. INGAT ! irisan luka baru jangan horisontal tetapi vertikal.
⇒ Keluarkan darah sebanyak mungkin dengan cara mengurut kearah luka baru. korban akan terasa sangat kesakitan, sehingga perlu dilakukan dengan hati – hati tetapi tetap berlanjut. Saat mengurut, ikatan dapat dikendorkan. Upaya pengeluaran dapat dibantu dengan alat khusus “snake bite”, alat suntik (tanpa jarum), batang muda pohon pisang, teknik menggunakan tali senar, dll....
tidak dianjurkan melakukan proses pengeluaran darah dan racun dengan menyedot melalui mulut. Karena itu sangat beresiko pada si penolong karena racun dapat mengkontaminasi mulut, gigi, gusi bahkan tertelan hingga lambung dan usus.
⇒ Proses itu dilakukan berulang –ulang hingga darah berwarna merah kehitaman dan berbuih keluar semua dan berganti dengan darah berwarna merah segar.
⇒ Evakuasi korban. Bawa ke ahli ular untuk penanganan pengeluaran bisa ular lebih lanjut atau dapat pula dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan suntikan antivenom yang tepat. Usahakan mendapatkan antivenom monovalen sesuai karakter bisa ular yang menggigit (haemotoxin atau neurotoxin)
⇒ Informasikan pada dokter bila korban elergi terhadap obat tertentu, identifikasi.
“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”
⇒ Perawatan merupakan hal yang penting. Usahakan untuk selalu berkonsultasi agar luka cepat kering.
INGAT !
Tidak semua efek gigitan berbisa tinggi seperti di atas. Jika yang diserang hanya syaraf, maka tidak terjadi pembangkakan, demam, pusing, muntah dll. Penanganan gigitan ular welang, ular weling, ular laut, ular pudak seruni membutuhkan teknik khusus karena spesifikasi racunnya berbeda.

WASPADALAH TERHADAP ULAR 'SNAKE"

Common Cold "Influenza"



                                    HEALTH NEWS
Common Cold
Sehubungan dengan banyaknya dengan diagnosa Common Cold maka kami sebagaiorang kesehatan  akan memberikan sedikit info kesehatan tentang penyakit tersebut.
DEFINISI
Common Cold (pilek, selesma) adalah suatu infeksi virus pada selaput hidung, sinus dan saluran udara yang besar.

PENYEBAB
Berbagai virus yang berbeda menyebabkan terjadinya common cold:
·         Picornavirus (contohnya rhinovirus)
·         Virus influenza
·         Virus sinsisial pernafasan.

Ketiganya mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukkan atau dibersinkan oleh penderita.
Belum diketahui apa yang menyebabkan seseorang lebih mudah tertular pilek pada suatu saat dibandingkan waktu lain. Kedinginan tidak menyebabkan pilek atau meningkatkan resiko untuk tertular. Kesehatan penderita secara umum dan kebiasaan makan seseorang juga tampaknya tidak berpengaruh. Kelompok yang secara pasti lebih mudah tertular adalah orang-orang yang :
o    mempunyai kelainan pada hidung atau tenggorokan (misalnya pembesaran amandel)
o    kelelahan atau stres emosional - alergi di hidung atau tenggorokan - wanita pada pertengahan siklus menstruasi.

GEJALA
Gejala mulai timbul dalam waktu 1-3 hari setelah terinfeksi. Biasanya gejala awal berupa rasa tidak enak di hidung atau tenggorokan. Kemudian penderita mulai bersin-bersin, hidung meler dan merasa sakit ringan. Biasanya tidak timbul demam, tetapi demam yang ringan bisa muncul pada saat terjadinya gejala. Hidung mengeluarkan cairan yang encer dan jernih dan pada hari-hari pertama jumlahnya sangat banyak sehingga mengganggu penderita.
Selanjutnya sekret hidung menjadi lebih kental, berwarna kuning-hijau dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Gejala biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan atau tanpa dahak seringkali berlangsung sampai minggu kedua.
KOMPLIKASI

Komplikasi bisa memperpanjang terjadinya gejala:
v  Infeksi saluran udara (trakea) disertai sesak di dada dan rasa terbakar
v  Gangguan pernafasan yang lebih berat terjadi pada penderita bronkitis atau asma yang menetap
v  Infeksi bakteri pada telinga, sinus atau saluran udara (infeksi trakeobronkial).

PENGOBATAN
Usahakan selalu dalam keadaan hangat dan nyaman, serta diusahakan agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain. Jika terdapat demam atau gejala yang berat, maka penderita harus menjalani tirah baring di rumah.
Minum banyak cairan akan membantu mengencerkan sekret hidung sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan/dibuang.
Untuk meringankan nyeri atau demam pada anak-anak maupun dewasa, bisa diberikan asetaminofen atau ibuprofen.
Pada penderita dengan riwayat alergi, pemberian antihistamin bisa membantu mengeringkan hidung yang meler terus menerus.
Menghirup uap atau kabut dari suatu vaporizer bisa membantu mengencerkan sekret dan mengurangi sesak di dada.
Mencuci rongga hidung dengan larutan garam isotonik bisa membantu mengeluarkan sekret yang kental.
Batuk merupakan satu-satunya cara untuk membuang sekret dan debris dari saluran pernafasan. Oleh karena itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati, kecuali jika sangat mengganggu dan menyebabkan penderita susah tidur.Jika batuknya hebat, bisa diberikan obat anti batuk.
Antibiotik tidak efektif untuk mengobati common cold, antibiotik hanya diberikan jika terjadi suatu infeksi bakteri.
PENCEGAHAN
Antibodi yang terbentuk pada saat seseorang terserang pilek akan menurun setelah beberapa waktu dan virus penyebab pilek jumlahnya sangat banyak, karena itu orang terus terserang pilek dari waktu ke waktu di sepanjang hidupnya. Belum ditemukan vaksin yang efektif untuk setiap jenis virus pernafasan.
Tindakan pencegahan yang paling baik adalah menjaga kebersihan. Banyak virus common cold yang ditularkan melalui kontak dengan ludah yang terinfeksi, karena itu untuk mengurangi penularan sebaiknya sering mencuci tangan, membuang tisu kotor pada tempatnya serta membersihkan permukaan barang-barang.
Vitamin C dosis tinggi (2000 mg per hari) belum terbukti bisa mengurangi resiko tertular atau mengurangi jumlah virus yang dikeluarkan oleh seorang penderita.

Semakin sehat semakin berproduktifitas.

Jumat, 01 Juni 2012

Cara menggunakan suatu AED.(Automated External Defibrillator)

Jenis yang paling terkenal dari elektroda (banyak digambarkan dalam film dan televisi) adalah dayung logam tradisional dengan menangani (biasanya plastik) terisolasi.

 Jenis ini harus diadakan di tempat pada kulit pasien sementara shock atau serangkaian guncangan disampaikan. Sebelum dayung digunakan, gel harus dioleskan pada kulit pasien, untuk memastikan koneksi yang baik dan untuk meminimalkan hambatan listrik, juga disebut impedansi dada (meskipun debit DC). Ini umumnya hanya ditemukan di unit eksternal manual.


Jenis baru dari elektroda resusitasi dirancang sebagai perekat pad. Ini adalah dukungan mereka terkelupas dan diterapkan ke dada pasien ketika dianggap perlu, sama seperti setiap stiker lainnya. Elektroda ini kemudian terhubung ke defibrilator. Jika defibrilasi diperlukan, mesin dibebankan, dan syok yang disampaikan, tanpa perlu menerapkan gel atau untuk mengambil dan di mana saja dayung. Bantalan ini perekat ditemukan pada unit yang paling otomatis dan semi-otomatis, dan secara bertahap menggantikan dayung sepenuhnya dalam pengaturan non-rumah sakit.
Kedua elektroda perekat padat dan basah-gel tersedia. Solid-gel elektroda lebih nyaman, karena tidak ada perlu membersihkan kulit pasien setelah menghapus elektroda. Namun, penggunaan solid-gel elektroda menyajikan risiko tinggi luka bakar selama defibrilasi, karena basah-gel elektroda listrik secara lebih merata ke dalam tubuh.
Beberapa elektroda perekat dirancang untuk digunakan tidak hanya untuk defibrilasi, tetapi juga untuk mondar-mandir transkutaneous dan disinkronisasi kardioversi listrik.
Di rumah sakit, dayung umumnya lebih disukai untuk bantalan, karena kecepatan yang melekat dengan yang mereka dapat ditempatkan dan digunakan. Hal ini penting selama serangan jantung, karena masing-masing kedua nonperfusion berarti kehilangan jaringan. Namun, dalam kasus di mana serangan jantung diduga, patch ditempatkan prophalacticaly lebih unggul, karena mereka memberikan yang sesuai EKG penelusuran tanpa artefak terlihat dari campur tangan manusia dengan dayung. Perekat elektroda juga inheren lebih aman daripada dayung untuk operator defibrilator untuk digunakan, karena mereka meminimalkan risiko operator datang ke fisik (dan dengan demikian listrik) kontak dengan pasien sebagai shock disampaikan, dengan memungkinkan operator untuk berdiri beberapa meter jauhnya. Perekat tambalan juga membutuhkan tidak ada kekuatan untuk tetap di tempat dan memberikan kejutan yang tepat, sedangkan dayung memerlukan sekitar 25 lbs kekuatan yang harus diterapkan ketika shock disampaikan.

Penempatan

Resusitasi elektroda ditempatkan sesuai dengan salah satu dari dua skema. Skema anterior-posterior adalah skema disukai untuk jangka panjang penempatan elektroda. Satu elektroda ditempatkan di atas prekordium kiri (bagian bawah dada, di depan jantung). Elektroda lainnya ditempatkan di bagian belakang, di belakang jantung di daerah antara tulang belikat. Penempatan ini lebih disukai karena yang terbaik adalah untuk non-invasif mondar-mandir.
Skema anterior-apeks dapat digunakan ketika skema anterior-posterior nyaman atau tidak perlu. Dalam skema ini, elektroda anterior ditempatkan di sebelah kanan, di bawah klavikula. Elektroda apeks diterapkan ke sisi kiri pasien, tepat di bawah dan ke kiri dari otot dada. Skema ini bekerja dengan baik untuk defibrilasi dan kardioversi, serta untuk memonitor EKG.
Thank you

Panas Dalam (Misnomer)




Panas dalam adalah suatu keadaan dimana tubuh manusia mengalami panas yang berlebihan terutama di sistem pencernaan. Istilah medisnya adalah misnomer, karena panas dalam menyerang esofagus bagian bawah, yang kemudian menyebabkan rasa sakit."


Panas dalam dapat disebabkan karena kekurangan vitamin C, kekurangan serat, kekurangan cairan tubuh (dehidrasi), memakan makanan yang bersifat panas dan berlemak seperti gorengan, atau bahkan karena cuaca panas.


Panas dalam merupakan istilah masyarakat awam untuk menggambarkan kondisi tubuh yang mengeluarkan reaksi terhadap benda asing. Kalau arti atau istilah panas itu sendiri sebenarnya digunakan untuk menunjukkan peningkatan temperatur tubuh.

Tanda dan gejala panas dalam pada setiap orang dapat berbeda-beda, tetapi gejala-gejala yang dapat terjadi adalah seriawan, bibir pecah-pecah, konstipasi, bau mulut, sakit tenggorokan, batuk, tubuh tidak fit, diare, badan terasa mengeluarkan panas, mimisan, hingga buang air besar disertai kucuran darah.

Diagnosis paling ringan terhadap orang yang mengeluh panas dalam ialah kelelahan. Tubuh yang lelah akan menciptakan bahasanya sendiri. Intinya meminta si empunya tubuh beristirahat, makan cukup atau minum produk-produk yang diklaim meredakan panas dalam, orang akan segar kembali.

Sebaliknya, ada pula gejala panas dalam yang menjadi alarm atau pemberitahuan awal suatu penyakit tertentu. Secara medis mungkin terjadi peradangan di mulut, gigi, telinga, hidung, tenggorokan, sendi sampai peradangan akibat virus dan bakteri yang bias mengarah ke penyakit tifus atau demam berdarah. Bahkan bisa juga penyakit paru-paru seperti TBC.

Pemicu panas-dalam yang paling umum adalah :
- Mengkonsumsi daging terlalu banyak..
- Makan terlalu cepat.
- Coklat, bawang merah dan bawang putih atau pepermint.
- Merokok setelah makan.
- Kopi (kopi biasa atau non kafein).
- Minuman beralkohol.
- Hiatal hernia, prostrusi perut bagian atas melalui diafragma, satu kondisi yang dialami oleh satu dari setiap orang yang berusia di atas 60 tahun. Kerusakan ini memungkinkan asam perut menyembur kembali masuk ke dalam esofagus.

Pengobatan dapat dilakukan dengan meminum air secukupnya, memakan sayuran, mengonsumsi suplemen vitamin C, dan menghindari makanan yang bersifat panas untuk sementara waktu.

Pengobatannya lainnya dengana menghindari faktor-faktor pemicu panas dalam sebayak mungkin.

Duduklah dan berdiri dengan tegak atau berjalan-jalan kapanpun bila memungkinkan. Menekuk badan atau berbaring akan mempernudah sekresi gastik bergerak ke atas menuju esofagus.

Jika panas dalam menggangu Anda ketika tidur, tambahkan bantal sehingga kepala terangkat lebih tinggi.

Jaga berat badan Anda. Mereka yang tubuhnya terlalu gemuk (atau pada wanita yang sedang hamil), perut bagian atas mendesak ke atas melewati diafragma.

Kurangi konsumsi daging. Jangan makan kira-kira 2 sampai 3 jam menjelang tidur.

Untuk melindungi perut Anda dalam menetralisir asam, minumlah 1 sampai 2 sendok teh cairan antasid anti-serap seperti magnesium hidroksida setiap 1 sampai 2 jam.( catatan : mereka yang memiliki penyakit jantung, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memakan antasid. Karena berbagai antasid memiliki kandungan sodiumnya cukup tinggi dan tidak boleh dipakai pada diet ketat).

Minumlah segelas susu; cara ini mungkin membantu lebih jauh. Susu bertindak sebagai zat protektif, tapi daya efektif susu tidak seefektif dibanding antasid.

Cara mengatasi panas dalam secara Tradisional :
1. Anda bisa gunakan kacang hijau, rebus dua genggam kacang hijau dengan air, tambahkan dua ruas jahe dan gula batu secukupnya, minum dua kali sehari akan mengurangi panas dalam anda.

2. Cara kedua adalah menggunakan rambut jagung yang msih muda , caranya rebus segenggam rambut jagung dengan air , tambahkan sedikit jahe, dan gula batu, saring, minum airnya sehari sekali saja, lakukan hingga sembuh.

3. Gunakan air kelapa hijau muda dengan madu, caranya campur 1 buah air kelapa denga 3 sdm madu asli, minum sehari sekali saja.

4. Cara selanjutnya adalah dengan menggunakan telor ayam kampung , satu sendok madu dan sedikit sari kunyit, minum dengan sekali tegukan, dan istirahat cukup (*/ika)


Analisis Medis
Dr Leonard Laurensius

Panas dalam adalah suatu keadaan dimana tubuh manusia mengalami saat yang panas, lebih tepatnya dibagian pencernaan dan panas yang dirasakan sangat berlebihan sehingga menganggu aktivitas si penderita.

Banyak yang menganggap panas dalam merupakan sebuah penyakit. Padahal sebenarnya panas dalam merupakan gejala suatu penyakit. Bisa saja ini disebabkan oleh penyakit lambung, tenggorokan atau hormon yang tidak seimbang.

Biasanya gejala yang menderita panas dalam adalah, bau mulut, bau itu berasal dari dalam tubuh atau lambung, lalu bibir pecah-pecah karena kekurangan air,sakit tenggorokan dan keadaan tubuh yang tidak fit.

Prinsipnya mengobati panas dalam cukup mudah. Tergantung dari keluhan pasien. Jika masalahnya terdapat di lambung, obati lambungnya. Hanya saja, obat dokter biasanya hanya menghilangkan gejala. Jika ada penyakit yang mendiami tubuh dan memicu panas dalam, obat itu hanya sanggup mengurangi gejala panas dalam, bukan menghilangkan penyakit penyebabnya, sehingga panas dalam bisa terjadi berulang kali. Disarankan Anda yang mengalami panas dalam tetap waspada. Jika dalam beberapa hari tidak hilang atau reda tapi terus berulang, ada baiknya segera ke dokter. Ada beberapa kiat mencegah panas dalam. Namun kiat ini tidak mutlak berlaku bagi semua orang karena tiap individu memiliki situasi dan kondisi tubuh yang berbeda. (fransiska noel)
SITE 2
Makan pagi besar dihari minggu? Beberapa cangkir kopi dengan telur dadar berlapis daging dan keju, lalu siangnya berleha-leha di atas sofa yang empuk. Tak satupun yang bisa menggagalkan rencana menggiurkan ini, bukan?
Tak satupun, kecuali sensasi seperti terbakar di dalam dada. Gangguan ini paling sering kita alami. Inilah yang disebut dengan panas dalam. Sebenarnya, istilah medisnya adalah misnomer, karena panas dalam menyerang esofagus bagian bawah, yang kemudian menyebabkan rasa sakit. Asam disgestif  tidak sampai menyerang perut karena perut memiliki semacam membran protetif yang melindunginya, tapi esofogus tidak memilikimembran semacam ini. Itulah sebabnya Anda merasa sakit (panas).
 Tanda Dan Gejala
1.      Gejalanya macam-macam. Laksmi, 26, misalnya, mengeluh merasa tidak enak badan. “Rasanya panas di tenggorokan dan rongga mulut kering,” kata pegawai swasta ini beberapa waktu lalu. Meski tidak yakin sepenuhnya, Laksmi merasa tengah mengalami panas dalam.untungnya tidak lebih dari dua hari, badannya sudah kembali segar.
2.     

Pemicu panas-dalam yang paling umum adalah :
  • Mengkonsumsi daging terlalu banyak..
  • Makan terlalu cepat.
  • Coklat, bawang merah dan bawang putih atau pepermint.
  • Merokok setelah makan.
  • Kopi (kopi biasa atau non kafein).
  • Minuman beralkohol.
  • Hiatal hernia, prostrusi perut bagian atas melalui diafragma, satu kondisi yang dialami oleh satu dari setiap orang yang berusia di atas 60 tahun. Kerusakan ini memungkinkan asam perut menyembur kembali masuk ke dalam esofagus.
Pengobatannya menyaratkan penghindaran faktor-faktor pemicu panas dalam sebayak mungkin, plus berikut ini :
  1. Duduklah dan berdiri dengan tegak atau berjalan-jalan kapanpun bila memungkinkan. Menekuk badan atau berbaring akan mempernudah sekresi gastik bergerak ke atas menuju esofagus.
  2. Jika panas dalam menggangu Anda ketika tidur, tambahkan bantal sehingga kepala terangkat lebih tinggi.
  3. Jaga berat badan Anda. Mereka yang tubuhnya terlalu gemuk (atau pada wanita yang sedang hamil), perut bagian atas mendesak ke atas melewati diafragma.
  4. Kurangi konsumsi daging.
  5. Jangan makan kira-kira 2 sampai 3 jam menjelang tidur.
  6. Untuk melindungi perut Anda dalam menetralisir asam, minumlah 1 sampai 2 sendok teh cairan antasid anti-serap seperti magnesium hidroksida setiap 1 sampai 2 jam.( catatan : mereka yang memiliki penyakit jantung, penyakit ginjal, tekanan darah tinggi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memakan antasid. Karena berbagai antasid memiliki kandungan sodiumnya cukup tinggi dan tidak boleh dipakai pada diet ketat).
  7. Minumlah segelas susu; cara ini mungkin membantu lebih jauh. Susu bertindak sebagai zat protektif, tapi daya efektif susu tidak seefektif dibanding antasid.
Thank you